Minggu, 28 Juni 2020

Kerisauan Wacana New Normal

Kabarnya, kebijakan new normal akan ditetapkan di Indonesia. Kebijakan baru kali ini tidak jauh berbeda seperti melakukan aktivitas biasa saat pandemi belum ada. Masyarakat harus mau hidup bersahabat dengan virus corona ini tetapi masih dianjurkan untuk mengikuti protokol kesehatan yang ada, seperti cuci tangan, jaga jarak, memakai masker, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan lain-lain. Namun, beberapa masyarakat masih belum menerima kebijakan ini karena mengingat penyebaran virus corona sudah mencapai 30 ribu lebih, wajar saja jika  masyarakat masih khawatir mengikutinya.

Memang, kita semua tahu bahwa faktanya virus ini menular melalui benda yang sudah terkena virus Covid-19 dan melalui udara. Jadi masih aman jika kita beraktivitas normal dengan mematuhi protokol kesehatan. Dan jangan menganggap PSBB menjadi penghalang untuk melakukan new normal karena hal itu merupakan salah satu pemutus tersebarnya covid. Bagaimana tidak, PSBB menjadikan kita agar tidak membuat gerombolan baru di tempat umum.

Jika masih terus-menerus  menunggu wabah ini mereda akan membutuhkan waktu yang lama dan tidak pasti. Bahkan para peneliti mengatakan virus ini tidak diketahui kapan akan berakhir dan pakar kesehatan pun belum menemukan vaksin. Memang rasa takut itu wajar tetapi, apakah kalian betah dengan melakukan aktivitas dirumah saja yang entah sampai kapan berakhir? kuliah dirumah, kerja dirumah, pemandangan yang kita lihat setiap hari hanyalah tembok kamar. Beberapa orang mulai krisis keuangan, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pengangguran meningkat dan masih banyak lagi.

Aku rasa, kebijakan kali ini adalah kebijakan yang tepat, karena semua orang bisa kembali melakukan kegiatan masing-masing, parawisata berjalan normal, perekonomian pulih, dan sudah tidak akan ada lagi keluhan bodoh karena pendidikan tidak lagi melalui daring. Aku membayangkan betapa riangnya perasaan orang-orang dan rasanya masyarakat sudah bisa hidup berdampingan dengan virus ini, karena disaat kebijakan PSBB masyarakat yang bandel ingin keluar masih patuhi protokol kesehatan.

Apabila kebijakan ini nantinya diikuti oleh masyarakat, seharusnya pemerintah juga siap untuk menangani covid secara cepat agar virus ini tidak melonjak ketika masa new normal dan berguna untuk menghilangkan stereotip jelek masyarakat terhadap new normal. Selain pemerintah, masyarakat harusnya juga ikut andil jangan hanya mengandalkan pemerintah saja. Cukup dengan membiasakan menjaga kebersihan, memang agak sulit menjadikan sesuatu yang tidak biasa menjadi suatu kebiasaan, tapi ini demi kebutuhan diri sendiri dan orang lain.

Terlepas dari polemik kebijakan new normal yang pro dan kontra, semua memang  tergantung bagaimana cara kita memandang kebijakan itu. Menyalahkan pemerintah dan wabah terus-menerus tidak memberikan dampak apapun. Untuk itu diperlukan kesadaran dari individu agar new normal berjalan lancar dan baik-baik saja. Tidak semua hal yang kita anggap jelek selamanya akan jelek, begitu juga sebaliknya. Virus ini juga membawa dampak baik terhadap lingkungan, betapa bahagianya rakyat Jakarta yang melihat langitnya biru karena polusi berkurang, hewan-hewan Taman Safari di Pasuruan menjadi lebih aktif karena tidak ada pengunjung lalu lalang menggangunya. Anggaplah new normal adalah jalan menuju kehidupan baru yang lebih baik dengan mementingkan kesehatan.

The Chalk Giant

What do you know? The story tells about the giant sibling who have a unique names. The female giant was called Shine bacause she...