Sabtu, 23 November 2019

LAUT BERCERITA KARYA LEILA S CHUDORI

Novel Laut Bercerita memakai dua sudut pandang dari Biru Laut sebagai korban dan Asmara Jati dari keluarga korban. Buku setebal 379 halaman ini menggambarkan betapa kejamnya rezim saat itu, yang kritis dibungkam, rakyat hidup dalam tekanan dan banyak orang diculik tak pernah kembali.
      Selain itu, novel ini fiktif tapi terasa nyata, sungguh. Hingga saya meneteskan air mata dibuat merinding akan jalannya cerita, karena penulis mampu menggambarkan betapa tersiksa dan menderitanya aktivis, persahabatan, dan psikologis keluarga yang kehilangan dan tak pernah kembali. Ditambah cover yang menarik mata dan try to read this book dikemas dengan latar belakang sejarah, berdasarkan kisah nyata namun mudah dipahami.

         Matilah engkau mati
         Kau akan lahir berkali-kali...
        
         Recommended bagi yang suka novel berlatar belakang sejarah.

Rabu, 20 November 2019

LARASATI

        Larasati. Perempuan idealis, penuh semangat nasionalisme, dan cantik. Seorang aktris tersohor di masa revolusi, yang dikenal seluruh rakyat, pria berotak dan berjantungpun akan memujanya serta ingin memiliki tubuhnya. Sebagai perempuan yang berkecukupan di masa hidupnya, Larasati dengan kecantikannya bisa melacurkan dirinya dan dia bangga akan kecantikannya sehingga bisa berbuat semaunya terhadap laki-laki.
          Sebagai seorang aktris tersohor dia tak akan mau main propaganda Belanda untuk memusuhi revolusi. Hal ini dibuktikan ketika Larasati diminta untuk membintangi sebuah film perempuan pemberontak  terhadap penjajah, tapi tawaran itu ditolak olehnya. Meskipun dia di iming-iming dengan uang dua kali lipat honor yang ditetapkan. Karena rasa cintanya pada tanah air, dibuktikan dengan dia ikut melawan penjajah bersama pemuda di kampungnya, meskipun memakai rok tak menjadi penghalang untuk melawan musuh. Bagi saya, Larasati adalah sosok Kartini di era kolonial yang melakukan perlawanan kepada penjajah dengan caranya sendiri.
             Semoga di zaman millenial ini, ada perempuan dengan jiwa Ibu Kartini.
            

Kamis, 07 November 2019

Cantik Itu Luka

        Ini buku pertama Eka Kurniawan yang saya baca, Cantik Itu Luka. Saat pertama baca saya scared dengan bahasanya yang frontal dan vulgar ditambah sejarah, mitos dan penyimpangan seksualitas. Bagi saya salah satu yang menarik dari buku ini adalah penyimpangan seksualitas yg dilakukan para tokohnya. Penyimpangan yang dilakukan berbagai macam
          Yang pertama adalah Incest. Terjadi pada pasangan Henri Stammler dan Aneu Stammler, which was mereka adalah kakak beradik yang berbeda ibu. Keduanya jatuh cinta dan ketauan tengah bercinta hingga meninggalkan Dewi Ayu di depan pintu. Berlanjut hingga di keturunan Dewi Ayu, yang terjadi pada Krisan ( putra Kamerad Kliwon dan Adinda) yang memperkosa sepupunya sendiri, Rengganis ( putri Maman Gendeng dan Maya Dewi) serta meniduri bibinya sendiri, Si Cantik.
          Kedua, Sadomasokisme. Tercermin pada perilaku Sang Shodanco yang memperkosa Alamanda (istrinya) dengan keadaan diikat di kasur dan telanjang bulat
          Ketiga, Bestiality. Kisah Rengganis Sang Putri mengawini seekor anjing saat di Halimunda, kembali terjadi pada Rengganis, putri Maman Gendeng yang mengatakan diperkosa oleh seekor anjing dan hamil. Ini sama seperti cerita rakyat yang terjadi ke Dayang Sumbi menikah dengan Tumang, seekor anjing.
          Keempat, Pedofilia. Pernikahan dibawah umur terjadi pada Maman Gendeng yang dikawinkan dengan Adinda, saat berumur dua belas tahun. Pernikahan dibawah umur kerap terjadi di Indonesia, terutama di daerah pedesaan, salah satu faktornya orang tua dalam pembentukan diri remaja dengan alasan calon pria sudah mapan dan dewasa.
          Kelima,  Spectrophilia. Kecenderungan seksual ini, mereka yang melakukan hubungan dengan roh atau hantu. Mungkin terdengar tidak logis, tapi itulah yang terjadi pada Si Cantik yang jatuh cinta dan bersenngama dengan pria yang tidak nampak, tidak bisa dilihat oleh ibunya ataupun Rosinah.
          Sebab cantik itu luka. (hal 478)
Bagi saya kalimat itu, kehidupan mereka tidak seelok wajah yang mereka miliki. Sekian dan terima kasih
          

The Chalk Giant

What do you know? The story tells about the giant sibling who have a unique names. The female giant was called Shine bacause she...